KAPASITAS GARDU TRAKSI MENGURANGI HEADWAY OPERASIONAL KRL JALUR YOGYAKARTA LINTAS SOLO– KLATEN
Abstrak
Jumlah penumpang layanan Kereta Rel Listrik (KRL) lintas Yogyakarta -Solo semakin meningkat dan untuk menampung tingginya minat dan antusias masyarakat yang menggunakan KRL sebagai transportasi utama atau hanya sekedar berwisata, solusi yang diberikan adalah menambah jumlah kereta dalam stamformasi dan menambah jumlah perjalanan KRL. Transportasi KRL yang menggunakan listrik sebagai tenaga utamanya membutuhkan daya listrik yang cukup besar dalam pengoperasiannya. Dalam rangka menambah jumlah perjalanan KRL untuk mengurangi headway, kapasitas daya gardu traksi yang terbangun harus mencukupi hal tersebut. Penelitian ini bertujuan mengetahui kapasitas daya dari gardu traksi yang terbangun serta kebutuhan tenaga listrik KRL pada pengoperasian KRL di jalur Yogyakarta khususnya di lintas Solo – Klaten. Dengan metode kuantitatif, perhitungan kapasitas daya pada gardu traksi yang melibatkan jumlah kereta per rangkaian sebagai data primer dan spesifikasi gardu traksi serta KRL sebagai data sekunder diperoleh headway yang sesuai dengan kapasitas gardu traksi dan kebutuhan operasional. Dari hasil perhitungan, jika menggunakan formasi 4 kereta dengan headway kurang dari 25 menit diperoleh daya maksimum sebesar 2224 kW, sementara sudah terpasang daya untuk traksi 4000 kW sehingga tidak perlu penambahan daya pada seluruh gardu traksi yang terbangun. Namun, jika menggunakan formasi 8 kereta dengan headway di bawah 25 menit, maka daya maksimum yang harus disediakan berturut turut adalah Gardu Traksi Klaten sebesar 6.995,41 kW, Gardu Traksi Ceper sebesar 9.236,74 kW, Gardu Traksi Gawok sebesar 8.076,67 kW dan Gardu Traksi Purwosari sebesar 5.472 kW. Besaran nilai daya yang melebihi kapasitas yang terpasang ini disebabkan oleh jarak suplai yang cukup jauh.