KAJIAN FAKTOR PENYEBAB PEMBENGKAKAN BIAYA (COST OVERRUNS) PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG
Abstrak
Proyek konstruksi di kota besar seringkali mengalami terjadinya Cost Overruns pada saat pembangunan konstruksi, Cost Overruns adalah biaya proyek yang melebihi anggaran yang telah ditetapkan, sehingga menimbulkan kerugian bagi kontraktor. Banyak hal yang dapat menyebabkan Cost Overruns tersebut mulai dari biaya, pelaksanaan serta hubungan kerja, mengenai aspek dokumen-dokumen proyek, material, tenaga kerja, peralatan, keuangan proyek, waktu pelaksanaan proyek, dan lingkungan alam proyek. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan menganalisis hasil kajian penyebab pembengkakan biaya (Cost Overruns) pada proyek konstruksi gedung dan faktor dominan yang terjadi. Metode yang digunakan adalah dengan skala likert yang digunakan untuk mengukur sikap dan pendapat dengan menunjukkan tingkat persetujuannya untuk melengkapi kuisioner. Hasil penelitian kemudian dianalisis dengan analisis responden dan analisis deskriptif. Dari hasil penelitian bahwa terdapat 4 (empat) aspek yang paling dominan penyebab Cost Overruns yaitu: estimasi biaya proyek, pelaksanaan serta hubungan kerja di proyek, waktu pelaksanaan proyek, aspek keuangan proyek, dan aspek material proyek. Faktor penyebab Cost Overruns yang paling dominan yaitu yang memiliki nilai paling tinggi adalah tidak memperhitungkan biaya yang tidak terduga dengan nilai 2,33% dengan nilai mean sebesar 4,04 sebagai rangking 1, Ketidaktepatan estimasi biaya dengan nilai 2,31% dengan nilai mean sebesar 4,00 sebagai rangking 2, Terjadinya banyak pengulangan pekerjaan karena mutu kurang baik/kurang bagus dengan nilai 2,23% dengan nilai mean sebesar 3,86 sebagai rangking 3, Keterlambatan jadwal/schedule karena pengaruh cuaca dengan nilai 2,15% dengan nilai mean sebesar 3,72 sebagai rangking 4, Pembayaran tidak tepat waktu dengan nilai 2,13% dengan nilai mean sebesar 3,70 sebagai rangking 5, Adanya kenaikan harga bahan dan material dengan nilai 2,11% dengan nilai mean sebesar 3,66 sebagai rangking 6.