PENDEKATAN ADAPTIVE REUSE PADA PRAKTIK DESAIN ARSITEKTUR BANGUNAN BERSEJARAH

Penulis

  • Aristia Kusuma Institut Teknologi Budi Utomo

Abstrak

Sebuah pendekatan baru pengolahan desain dalam praktik arsitektur pada kawasan/bangunan bersejarah, agar dapat difungsikan kembali sesuai kebutuhan masa kini, namun tetap mempertahankan signifikansi dari kawasan/bangunan tersebut sebagai sebuah apresiasi terhadap nilai penting yang ada. Dalam dunia desain arsitektur dikenal dengan Adaptive Reuse. Penggunaan model penggunaan kembali adaptif dapat memperpanjang umur kawasan/bangunan, sehingga tidak terbengkalai sia-sia yang dapat membuat kawasan/bangunan hancur dan lama-kelamaan akan hilang. Dalam hal bangunan bersejarah, pendekatan ini akan mempertahankan semua atau sebagian besar sistem bangunan, termasuk struktur, cangkang, dan bahkan material interior. Di kehidupan perkotaan yang terus berkembang pesat, seperti Kota Semarang yang kaya akan peninggalan bangunan bersejarah, menjadi salah satu ruang studi yang menarik, untuk menelusuri pendekatan adaptive reuse ini pada praktik desain arsitektur. Salah satunya adalah Gedung Rosti Resto & Cafe Semarang,, sebuah bangunan cagar budaya, bekas rumah peninggalan salah satu saudagar kaya ”Sang Raja Gula” (Oei Tiong Ham) yang telah beralih fungsi dan kepemilikan. Nasib bangunan tua yang berada dalam himpitan pembangunan baru di lingkungan perkotaan besar, biasanya akan ikut tergusur dan bahkan dihancurkan untuk pemenuhan fungsi-fungsi baru. Namun adaptive reuse pada praktik desain arsitektur bangunan bergaya indis Rosti Resto & Cafe yang terletak di Jalan Pandanaran 40 Kota Semarang ini, menjadi salah satu preseden bangunan bersejarah yang tetap hidup dan memiliki tempat dan hati di tengah masyarakat Kota Semarang, dalam perkembangan lingkungan perkotaan yang dinamis.

Unduhan

Diterbitkan

2022-06-02