PENDEKATAN DESAIN PADA KONSEP MAIN STREET DI KAWASAN PUSAKA NIAGA INDONESIA
Abstrak
Dilatarbelakangi oleh sebuah “Pilot Program” berskala nasional di negara Amerika yang dinamakan “Main Street Program”, sebuah program pengembangan ekonomi dalam konteks pelestarian pusaka yang diprakarsai oleh Heritage Strategies International, yang telah melibatkan 5 kota dalam setiap 6 negara bagian Amerika (1981-1985), dimana saat ini, keberhasilannya telah mencapai 2500 komunitas “Main Street” pada negaranegara di dunia. Program “Main Street” dijalankan melalui 4 (empat) pendekatan, yaitu: organisasi, promosi, desain dan vitalitas ekonomi; yang keempatnya perlu dilakukan secara komprehensif dan digali dari karakter masing-masing kawasan. Desain sebagai salah satu pendekatan, menjadi perhatian khusus bagi para pelaku pelestari khususnya para arsitek yang menggeluti bidang pelestarian. Jalan Ngasem, Jeron Beteng, Yogyakarta, merupakan salah satu contoh kawasan pusaka niaga di Indonesia dengan nilai lokal dan tradisi yang masih kental dan terasa hingga saat ini. Kehadiran kawasan ini telah ada, tumbuh dan berkembang secara alami sejak jaman dahulu. Jalan Ngasem masuk dalam delineasi kawasan The Cosmological Axis of Yogyakarta and Its Historic Landmarks, yang telah ditetapkan menjadi warisan dunia sejak September 2023. Kawasan pusaka niaga Jalan Ngasem akan dijadikan studi kasus dalam penerapan konsep Main Street. Dalam tulisan ini, akan diangkat khususnya pada pendekatan desain, dengan berbagai masalah, tantangan, potensi serta strategi apa yang tepat untuk kawasan tersebut, agar nilai sejarah dan aktifitasnya tetap terjaga serta dapat meningkatkan nilai ekonomi kawasan terutama bagi kesejahteraan masyarakat setempat.