PENGEMBANGAN PENATAAN KAWASAN PESISIR UTARA YANG BERKEADILAN DAN BERKELANJUTAN
Abstrak
Provinsi DKI Jakarta memiliki permasalahan kerusakan ekosistem Kawasan pesisir. Menurut Kementerian
Kelautan dan Perikanan, kerusakan ekosistem kawasan pesisir di DKI Jakarta yaitu proses pendangkalan
pesisir pantai yang salah satunya disebabkan air sungai masuk ke Kawasan pesisir mengandung konsentrat
tinggi sedimen padat tersuspensi. Selain itu, dengan kondisi sebagian besar ketinggian kawasan pesisir
pantai Jakarta rata-rata sudah di bawah permukaan air laut, menjadikan kedalaman laut di Jakarta landai
sehingga sangat dipengaruhi gelombang dan pasang surut air laut yang dapat mengakibatkan abrasi pantai
(Kementerian Kelautan dan Perikanan, (FR, 2014). Pembangunan yang tidak merata di kawasan pesisir
menyebabkan banyaknya ditemukan pemukimankumuh. Karakteristik permukiman kumuh yang ada di
pesisir Jakarta adalah memiliki kepadatan sedang sampai dengan tinggi antara 300-500 jiwa/ha, didominasi
oleh jenis bangunan semi permanen, jaringan drainase yang buruk, rawan banjir dan memiliki sanitasi yang
tidak sehat. Selain itu, permasalahan yang dihadapi oleh warga pesisir Jakarta adalah mengenai status
kepemilikan lahan. Sebagian warga pesisir Jakarta mendirikan bangunan dan tinggal di atas tanah ilegal.
Awal mulanya masyarakat secara masif mendirikan bangunan di pesisir Jakarta, kemudian pola tersebut
membentuk pertumbuhan pemukiman sporadis.