KAJIAN LIMPASAN PERMUKAAN (RUN OFF) PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI CIDURIAN DI KABUPATEN BOGOR
Kata Kunci:
Kata kunci : limpasan, run off, aliran, sungaiAbstrak
Abstrak
Daerah Aliran Sungai (DAS) Cidurian sebagian berada di Kabupaten Bogor yang memiliki curah hujan tinggi,
sehingga akan berpengaruh kepada besar limpasan permukaan yang berdampak pada tingginya banjir. Limpasan
permukaan merupakan air hujan yang tidak dapat ditahan oleh tanah, vegetasi atau cekungan dan akhirnya
mengalir langsung ke sungai atau laut. Perubahan tata guna lahan merupakan penyebab utama tingginya limpasan
air permukaan (runoff) dibandingkan dengan faktor lainnya. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk
menghitung besar limpasan permukaan (runoff) adalah Metode SCS-CN (Soil Conservation Service - Curve
Number). Dengan menggunakan parameter data curah hujan, penutupan lahan, dan jenis tanah, analisis data yang
dapatdilakukan yaitu penglompokan hidrologi tanah, penentuan nilai CN, menghitung volume total simpanan, lalu
menghitung limpasan permukaan (runoff).
Berdasarkan hasil analisis Limpasan Permukaan (Runoff) pada Tahun 2009 tertinggi terjadi pada lahan Pertanian
dengan limpasan sebesar 127,35 mm atau setara dengan volume 11.954.885,21 m³. Limpasan Permukaan (Runoff)
padaTahun 2009 terendah terjadi pada lahan Hutan dengan limpasan sebesar 8,27 mm atau setara dengan volume
314.759,23 m³. Limpasan Permukaan (Runoff) pada Tahun 2019 tertinggi terjadi pada lahan Pertanian dengan
limpasan sebesar 127,35mm atau setara dengan volume 12.140.419,89 m³. Limpasan Permukaan (Runoff) pada
Tahun 2019 terendah terjadi pada lahan Tanah Terbuka dengan limpasan sebesar 150,75 mm atau setara dengan
volume 33.974,70 m³. Peningkatan volumetertinggi terjadi pada pengunaan lahan sawah sebesar 1.356.054,95 m³
dengan selisih peningkatan lahan 9,56 km². Penyusutan volume terbesar pada lahan semak/belukar berjumlah -
1.281.524,33 m³ dengan selisih penyusutan lahan - 12,26 km².